Jika Mereka Sangat Pede Berbuat Buruk, Mengapa Engkau Minder Berbuat Baik?
Ah… mengapa harus minder berbuat baik…? Mengapa harus minder merencanakan dan mengimpikan kebaikan masa depan…? Mengapa harus minder mengkontribusi kebaikan bagi diri dan orang-orang yang bisa dijangkau…? Mengapa harus minder dan terlalu banyak kecemasan saat hendak memulai sebuah kebaikan atau meneruskannya…?
Sungguh di depan kita banyak orang yang begitu percaya diri memamerkan keburukan, demikian cuek mencelakakan orang, tidak tahu malu berbuat buruk dan keji, tidak nampak sedikit pun kecemasan saat berlaku nista… Mereka bahkan masih bisa berjalan tegak penuh percaya diri, melemparkan senyum menggaet simpati, sambil mengatur bahasa tubuh agar pandangan positif publik bisa kembali…
Dan, sebagian usaha mereka berhasil, yakni publik pelan-pelan kembali bersimpati dan bahkan mulai melupakan keburukan mereka yang belum ditaubati… Saat simpati publik mulai kembali, dengan tetap percaya diri pula mereka memberikan argumentasi untuk membenarkan keburukan yang telah mereka lakukan –dan agar tidak lagi dipersoalkan….
Jika keburukan masih bisa membuat mereka tegak penuh percaya diri… lalu mengapa kebaikan membuatmu minder dan takut melangkah…? Jika keburukan masih bisa membuat mereka tak peduli dengan ketidaksetujuan orang-orang atas tindakan mereka… lalu mengapa kebaikan membuatmu begitu pusing oleh komentar orang-orang yang bahkan tidak pernah mereka katakan…?
Perasaan mindermu bukan saja telah menghalangi produk-produk kebaikan bisa dihasilkan dari potensi besar dirimu, melainkan juga telah memberi orang-orang buruk itu kesempatan untuk memperlihatkan keburukan tanpa pembanding dan tandingan….Engkau harus ikut bertanggung jawab atas menyebarnya keburukan mereka…. Perasaan mindermu bukan hanya telah membuatmu terhalang dari berbagai karunia, tetapi juga menghalangi orang-orang lain menikmati karunia Tuhan melalui dirimu….
Bahkan perasaan mindermu bukan hanya membuatmu celaka, tetapi juga mencelakakan mereka…. Gara-gara engkau takut berbuat baik.. gara-gara engkau minder dan selalu cemas melangkah bertindak baik, maka orang-orang yang sebenarnya sangat berharap kebaikanmu itu justru makin akrab dengan keburukan yang lebih mudah mereka terima –dari orang-orang buruk yang percaya diri….
Engkau hanya harus memilih satu dari dua pilihan ini: ….Tetap minder berbuat baik yang sangat engkau dan mereka butuhkan… ataukah bangkit percaya diri menghasilkan kebaikan yang memberimu dan mereka banyak manfaat dan karunia…
Maka…. Jika mereka sangat pede berbuat buruk…. mengapa engkau minder berbuat baik…? Selagi engkau yakin berlaku benar dan sekaligus baik, maka engkau lebih pantas untuk percaya diri ketimbang mereka… Kepedean, keberanian, dan kemantapan langkah, lebih berhak dimiliki oleh orang-orang baik, ketimbang oleh mereka yang buruk…. ***
(Ashof Murtadha)

0 komentar:
Posting Komentar