Kamis, 16 Februari 2012

Ensiklopedia Jaahil Murokkab 02

1. Manusia sahabatnya salah dan lupa, karena itu bukanlah sesuatu yang memalukan, manusia dengan lukanya bertempat dirumah yang sama, manfaatkanlah lukamu untuk mengenal siapa saja yang lebih sakit dan paling berteriak, sebab diantara kita ada banyak kesedihan yang lebih pedih dari apa yang kita punya, coba kumpulkan semua penderitaan orang-orang disekeliling kamu, lalu coba kau lihat lukanya siapa yang paling berdarah, air matanya siapakah yang paling menangis, semoga hati kita bergetar menyaksikan ayat itu, maka Ikutlah dalam rangka merasakan sakit dan sengsara merekamu, karena egosentris itu tidak laku di pasar-pasar sosial, Sungguh menolong itu sehat dunia dan sehat akhirat, dan ketenangan apapun bisa kau beli dengan koin-koin moralitas, Karena Tuhan hanya mau menukar surganya dengan kebaikanmu. . Sungguh Innallaha laa yukhliful mii'aad. .  

2. Setelah lama bertualang, menjelajahi dunia pustaka Berguru pada alam semesta, jagat raya seisinya, Belajar kepada apa saja dan siapa saja yang kutemui dan yang menemuiku.. Kepada batu, air, angin, gunung, sungai, Kepada langit, tanah, binatang, tumbuhan, Aku melayang sampai langit ketujuh, Terbang melintasi dimensi waktu.. Meski tubuhku tertancap di bumi.. surga dan neraka itu bisa saya dapatkan sekarang.. perbuatan baik, keshalehan hidup, ketentraman jasad dan jiwa, dimana akan mengantarkan kedamaian baik didalam rumah maupun di luar rumah menjadi aman dan nyaman, hidup berkecukupan, pikiran segar, hari-hari yang menyenangkan, menyenangkan siapa saja, diri sendiri dan orang lain, sederhana, bebas dan tenang tanpa konflik diluar atau didalam rumah, serta keluarga selalu sehat dan selalu dapat simpati masyarakat, tanpa perlakuan biadab, tanpa di kelilingi orang yang sok suci, Itulah yang nama nya surga, dan aku sudah sedang masuk didalamnya.. Neraka adalah orang-orang yang hidup di kemunafikan, hidupnya tidak pernah merasa cukup, penuh dengan masalah, miskin hati, fakir jiwanya, dan dunianya tidak menyenangkan, tidak menyenangkan buat siapa saja, dirinya dan orang lain, penuh dengan teror, nol kebaikan, mesin produksi kejahatan, hidup tidak tenang, enggan menolong, menindas siapa saja, suka perang dan saling membunuh, pikiran kotor dan kasar, menorehkan luka dimana-mana, kepada siapa saja, itulah Neraka, dan aku sudah sedang mencoba keluar darinya...  

3. Inilah kisah, tentang 'perasaan lelaki' yang terus 'memanggil cinta' dengan segala kerendahan hati untuk ketulusan seorang 'gadis berjilbab' yang berhati malaikat, maka 'aku dan doaku' berharap itu bukanlah 'cinta sekejap mata' demikian jiwaku 'tak mengerti' dan terus bertanya-tanya kepada semua, bahwa 'kapan matahari bertemu bulan?' aku tak tau kemana cari jawaban, pada akhirnya kunyanyikan 'lagu menunggu' ditengah gelapnya malam, semoga aku-engkau bisa 'menyatu dalam lagu' meskipun itu 'sungguh tak bisa' menjadi obat 'penawar rindu' untukku hati gelisah, maka harapku jangan kau 'tak percaya lagi' padaku ini, maka 'aku ingin' engkau 'beri satu kesempatan' menjagamu dan hatimu, semoga 'ya ukhty' selalu dan selamanya untukmu. .dan kurasa aku tidak usah menyebut siapa dia.. 

4. Aku hanya ingin mengatakannya lagi, hanya sekedar pemberitahuan, atau peringatan, dan atau apalah bahwa aku bukan apa-apa, bukan siapa-siapa, dan aku tak punya apa-apa untuk diberikan ke siapa-siapa. . Jelasnya, aku ini orang pintar, tidak ada yang bisa membantahnya, tapi pintar menipu kiri-kanan maksudnya, aku ini orang terajin, tiada yang boleh menyangkalnya, tapi rajin berbohong apa-siapa saja maksudnya, aku ini orang paling serba bisa, tak satupun yang menolak fakta itu, tapi serba bisa berkriminal dimana saja maksudnya, aku ini orang paling hebat, mana ada yang berani mengatakan ini hoax, tapi paling hebat bermaksiat ria kapan saja maksudnya, Aku sudah tobat jadi orang munafik, dan sekarang biarkan aku beberkan aib ini kepada dunia, bahwa debu hina ini tak layak dilihat mata, didengar telinga. . Oleh mata-telinga apa dan siapa saja, sebab aku paksa diri ini berkata jujur untuk kali ini saja, setidaknya agar anda sadar sesadar-sadarnya kesadaran, bahwa apa yang kau lihat dengar rasakan tak selamanya kebenaran, dan fenomena itulah yang sedang menimpa tentangku, maka aku tidak mau mengatakannya lagi, sekarang terserah-serah kamu. 

5. Bumi jangan kau menangis, berhentilah aku tau bebatuanmu menjerit ditikam belati mereka, pohon-pohonmu kesakitan dikuliti pisau mereka, hutanmu dibabat diberangus membabi buta oleh mereka, kau sakit aku sekarat, tak sanggup aku melihat lukamu kawan, tak kuat aku mendengar rintih perihmu, gunung kau harus kuat dan sabar menghadapi ulah mereka, sungai jangan kau berhenti mengaliri sawah-ladang para pejuang lumpur, hidup ini memang keras dan kasar, kawan..

6. Tuhan: kau ini kenapa? 
aku: hidup ini hambar, terkadang berasa pahit, seketika menjadi pedis, 
bahkan ada yang mengandung serum beracun mematikan, 
Tuhan: jadi? 
Aku: sepertinya aku semakin babak belur menghadapi garis degradasi 
yang sudah bersayap kemana-mana, sepertinya aku perih, dunia hampa, hidup penuh krisis 
Tuhan: pindahlah ketempat lain yang lebih segar, manis dan menyenangkan. , 
aku: tak ada lagi tempat yang seperti itu ya Robb, kecuali halaman rumah maghfiroh dan isti'anah-Mu. . 

7. Buat apa uang banyak kalau hasil rampok, yang namanya mengambil itu baik, tapi kalau yang diambil itu bukan hak kita, maka pengertiannya akan terjungkir 160 derajat, ia akan menjelma menjadi tikus raksasa yang siap menabrak siapa saja, terserah anda mau menyebutnya merampas, merampok, mencuri, korupsi, meminta dengan paksa atau dengan sebutan yang lain, terserah bagaimana caranya, pake apa, kapan dan dimana anda mengambilnya, anda mau ngambil dipasar, di sekolah, dikantor atau di istana, anda tetap rampok, terserah pagi siang sore atau tengah malam ngambilnya, anda tetaplah rampok. . Terserah anda ngambilnya mau pake jas dasi dan sepatu mengkilat atau dengan pakaian robek, mau pake parang atau senjata api, dengan diam-diam atau terang-terangan, anda mau pake cara elit atau kuno, anda tetaplah rampok. . Sekali rampok tetap rampok, buat apa kita bahagia kalau ternyata kebahagiaan orang lain yang kita rampas. . Anda lebih hina dari kotoran iblis. .
 

0 komentar:

Posting Komentar

Cermin

Cermin
 
© Copyright 2035 Jaahil Murokkab