Rabu, 30 Oktober 2013

Kiamat Riwayatku

Aku bangkit tanpa bunyi, berjalan dengan kaki kucing
menggiring langkah telanjang menuju cermin lemari,
memandang sosok yang tak nampak seperti diri lagi,
seolah-olah itu orang lain, aku tak mempercayai mataku,
seakan-akan kesurupan mahkluk asing yang entah apa,
menerobos memaksa aku menerimanya sebagai ada,

aku bertarung menyatakan perang untuk mengusirnya,
badanku tak bergerak namun non-jasadku meronta liar,
kini tulang-tulangku berteriak minta jatah perlawanan,
tapi kularang karena kutau ia akan patah dan remuk,
sekarang nafasku menjadi nuklir yang meledak-ledak,
terasa semua pasukan berkumpul di tenggorokanku,
pedang, tombak dan busur siaga menunggu komando,
Langit gemetar, tanah terurai, pohon-pohon berlarian,

tiba-tiba bola mataku menangkap cahaya putih bening,
menyembur dari sekujur tubuhku yang kering dan layu,
gelombang energi itu begitu dahsyat dan menggelegar,
hingga aku terjatuh-tersungkur dalam posisi beku-sujud,
hilang ingatanku, lebur perasaanku, musnah inginku,
tanahku mendarat, apiku melaut, dan kiamatlah riwayatku..




Tulungrejo, 28 September 2013

0 komentar:

Posting Komentar

Cermin

Cermin
 
© Copyright 2035 Jaahil Murokkab