Aku tidur-bersila dan memergoki kalimat-kalimat aneh dan asing,
mataku terkunci rapat tapi aneh masih bisa melotot kekedalaman gelap,
angin bergerombol di sekitar lubang dzikirku, mematuk-matuk, lalu
diamku berteriak memanggil-manggil satu yang bukan sesuatu, dan
bunyi-bunyian senyap mendendangkan nada langit tak juga lenyap,
rusaklah aliran darahku, terjadi gempa dijantungku, banjirlah nafasku...
kupasang kuda-kuda bathinku yang masih balita, kerdil dan lemah,
mencoba menahan gunung raksasa yang bertengger di puncak diriku,
luntur kesombonganku, buntu jalan pikiranku, pecah tembok jiwaku,
dan tak ada apa-apa yang bisa aku perbuat selain hatiku bekerja,
menunggu pertolongan dari siapa, dan kudoa semoga malaikat setuju,
Sampai detik perjalanan ini, aku hanya masih, aku hanya bisa masih,
berkelahi dengan kata, tentang apa, menerobos belantara makna,
meneropong inti-cahaya melalui kacamata bumi yang tak bermata-kaca,
bias, sangat sekilas, dan masih mengkias dalam huruf-huruf tanya.....
Tulungrejo, 10 September 2013
Rabu, 30 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cermin

0 komentar:
Posting Komentar