Kamis, 19 Desember 2013

Fir'aun menyamar Musa

Abad saat bumi cinta kasih kita semakin merenta,
tak mampu lagi berputar atas nama kemandirian sunnah,
maka saya bertanya siapa yang akan merawatnya,
bukan mereka yang duluan mudik ke kampung akhirat,
bukan pula mereka yang hatinya usah menguliti gunung
dan menyembelih ekosistem di dalamnya,

kekacauan semakin akrab dan bersahabat di telinga kita,
masyarakat langit sudah habis air matanya meratapi keperihan bumi,
entah tulang rusuk siapa lagi yang harus dijadikan tongkat penyanggah,
agar kebenaran tidak ambruk oleh riuhnya pertandingan ragu,
demi keindahan tidak  dicabut dan di bawa pulang kembali kelangit
jejak-jejak Tuhan sepertinya melesat turun tapi terpantul
dan sayang percikannya tinggal piagam saja di muka bumi,
volume kesadaran manusia terhadap itu semakin kecil
gelombang audio mulutnya kita saja yang raksasa
tapi isinya itu semuanya tuyul dan takhayul
saya tidak sedang marah karena firaun nyamar jadi musa
sebab kesombongan mereka juga akan dilahap laut merah,
hanya saja secara tehknis saya tidak tau bagaimana.,
kita tunggu saja kun-Nya berkata..



Malang, 22/11/2013

0 komentar:

Posting Komentar

Cermin

Cermin
 
© Copyright 2035 Jaahil Murokkab