Demokrasi Laknatullah Alaihi
“Indonesia!
aga kareba?”
“Baji’-baji’ji
daeng”,
“Ah, bohong kamu ..!!!
Entah masih layakkah
kau
aku panggil indonesia
Terlalu banyak
generasi munafik yang
kau lahirkan
Terlalu banyak
keturunan penjahat yang kau
besarkan
Kau lebih memilih kehinaan
dibanding kemuliaan
Kau lebih mencintai kehancuran daripada kebangkitan
...
Iniga yang kau
sebut
baji’-baji’?”
“Indonesia!”
“iyye’ daeng”
Aku sudah muak dengan bau demokrasimu
Aku buntu melihat caramu
memperlakukan demokrasi
Aku mabok menyaksikan caramu menafsirkan demokrasi
Berpuluh juta orang
marah
tidak
karuan memakan
demokrasimu
Berpuluh juta lainnya mengamuk
tidak jelas menatap demokrasimu.
Demokrasi semakin de’ gaga gunana,
Demokrasi semakin de’ gaga bua’-bua’ na,
Demokrasi semakin hayhaata yaa akhii,
Sistem yang kau
sembah ini semakin sampah,
Sistem yang
kau puja-puja ini semakin membuat muntah,
Sistem hina ini tinggal
menunggu datangnya laknatullah!
Agapi mutajeng kalaki’?
(apalagi yang kalian tunggu?)
Aga mutajeng ha?
(reformasi)
Apa..!
Reformasi katamu...!!!?
Reformasi aga iyyaro?
Reformasi cipuru!
Reformasi bangkrut!
Reformasi tai
kucing!
Reformasi kun! falaa yakun,
Reformasimu sama saja dengan demokrasi
sampahmu,
Lao mujambang!
Demokrasi, laknatullah alaih!
Amin.
“Indonesia!”
“iyye’ ambo’”
Magi mumammatu-matu?
Kenapa kau
santai-santai?
Aga mutajeng? Apa yang kau tunggu?
Agaje‟ mutajeng ha...!?
Revolusi sudah bangkit dari liang
kuburnya,
Revolusi sudah gora-gora memanggil namamu,
Revolusi semakin laa royba fihi ..!!
Revolusi harus sampai
mati,
Revolusi harus meski
kita mati,
Namuni lette pareppa’,
Api makkanre, anging mangngaru‟,
Tanah majjallo’-jallo’,
Aja’ lalo
musoro bali!
Revolusi harus mati
sekarang juga!
Revolusi, revolusi, re vo lu si ....!!
Revolusi aga massu’nu rahing?
Revolusi cule-cule,
revolusi paccau-caureng
Revolusi apaan?!
ettuu muwala!
Demokrasi, laknatullah alaih!
Amin.
“Indonesia!”
“Iyye’ indo’”
Aku mabok dan teler
meminum tuak ballo’ demokrasimu,
Aku more-more dan sesak nafas mencium asap
knalpot demokrasimu,
Aku pusing dan malasa ulu
oleh
janci mutale’ e,
Aku lumpuh kakiku karena demokrasi,
Aku geger otakku
akibat demokrasi,
Aku melarat
di negeriku gara-gara demokrasi,
Aku lapar gara-gara kamu
demokrasi,
Aku bambong gara-gara iko
demokrasi,
Masolakka nataro demokrasi,
Matetongekka nataro demokrasi,
Nabelleika’ sanreseng!
Demokrasi agaje’ iyye he?!
(Demokrasi macam apa ini?!)
Demokrasi asu!
Demokrasi palsu!
Demokrasi sundala’!
Demokrasi telaaso!
Demokrasi yang suci ini telah
dikutuk,
Demokrasi yang rahmat ini sudah
dilaknat oleh Tuhan
Demokrasi, laknatullah alaihi!
Laknatullah alaih!
Alaih, alaih, alaih,
alaih, alaih, Alaih, Alaih ..
Alai labuaja...!!!

0 komentar:
Posting Komentar