Minggu, 14 Desember 2014

Suluk Asmara

Tuhan,
Menjadi hambamu sangat melelahkan
Aku ingin menyapamu
Sebagaimana musa dipuncak tursina
Tapi aku ingin kisah yang berbeda,
Aku ingin merintih dimalam hari
Sebagaimana fir‟aun meratapi takdirnya
Aku ingin pemutaran film yang sama
Asal Engkau yang menjadi sutradara 
Sekalian sebagai pemeran utama

Bila adam telah lahir
Maka sandiwara pun tiba

Tuhan,
Menjadi hambamu sungguh penasaran
Aku ingin menatapmu
Melihat wajah-Mu pada sehelai daun
Pada sebongkah batu yang sabar
Pada tikar sembahyangku
Pada kubah-kubah rumah ibadah
Disela-sela puisi yang menaruh mistik
Dipuncak gunung yang tunduk
Dalam belantara goa yang suntuk,
Didalam belukar yang difitnah
Didalam pusaran kopiku
Dan didalam keindahan mayapada ini ..

Tuhan,
Menjadi hambamu betapa mendebarkan
Aku sungguh ingin mendengarmu 
Pada musyawarah burung-burung 
Pada geliat ombak yang pecah
Pada bisik angin yang patah
Pada lengkingan seruling tua
Didalam tangis bayi yang lahir
Didalam bising nyanyian trotoar
Dan di dalam rintik hujan yang basah

Tuhan,
Menjadi hambamu terlalu menegangkan 
Perjalanan ini begitu maha panjang 
Setiap langkah menuju mati
Aku ingin kisah yang berbeda ....

1 komentar:

dr.iChal mengatakan...

Mantap ...

Posting Komentar

Cermin

Cermin
 
© Copyright 2035 Jaahil Murokkab