Tuhan,
Menjadi hambamu sangat melelahkan
Aku ingin menyapamu
Sebagaimana musa dipuncak tursina
Tapi aku ingin kisah yang berbeda,
Aku ingin merintih dimalam hari
Sebagaimana fir‟aun meratapi takdirnya
Aku ingin pemutaran film yang sama
Asal Engkau yang menjadi sutradara
Sekalian sebagai pemeran utama
Bila adam telah lahir
Maka sandiwara pun tiba
Tuhan,
Menjadi hambamu sungguh penasaran
Aku ingin menatapmu
Melihat wajah-Mu pada sehelai daun
Pada sebongkah batu yang sabar
Pada tikar sembahyangku
Pada kubah-kubah rumah ibadah
Disela-sela puisi yang menaruh mistik
Dipuncak gunung yang tunduk
Dalam belantara goa yang suntuk,
Didalam belukar yang difitnah
Didalam pusaran kopiku
Dan didalam keindahan mayapada ini ..
Tuhan,
Menjadi hambamu betapa mendebarkan
Aku sungguh ingin mendengarmu
Pada musyawarah burung-burung
Pada geliat ombak yang pecah
Pada bisik angin yang patah
Pada lengkingan seruling tua
Didalam tangis bayi yang lahir
Didalam bising nyanyian trotoar
Dan di dalam rintik hujan yang basah
Tuhan,
Menjadi hambamu terlalu menegangkan
Perjalanan ini begitu maha panjang
Setiap langkah menuju mati
Aku ingin kisah yang berbeda ....
Minggu, 14 Desember 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cermin

1 komentar:
Mantap ...
Posting Komentar