Aku Bukan Karena-karena
Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin membersihkan hatiku dengan menghitamkan kertasku,
menumpahkan kotoran panca indraku, membuang hajat dan seluruh najis-najis ibadahku,
melempar maksiat-maksiatku ke dalam kedalaman lembaran-lembaran,
dan lautan ombak ombak dosaku menjadi tinta tinta tulisku
Sudah aku berlari kesana kemari, dari paragraf ke paragraf,
dari bait ke bait, melompat dari halaman ke halaman lain,
mengubur hidup-hidup kesalahan-kesalahanku,
melarung kekejian dan kehinaan-kehinaan yang bersarung di hatiku.
Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin menonton berton-ton dosa-dosa yang kucipta,
lalu meratapi dan menangisinya dalam kamar sunyiku,
aku ingin memahat kekurangan dan kelemahan-kelemahanku,
agar kuingat bahwa betapa bodoh, rendah, dan busuknya jiwaku.
Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin melukis indah penderitaan-penderitaanku,
menggambar manis seluruh luka dan duka, membingkai bunga kepedihanku,
lalu menyimpan dan memajangnya di kamar tidurku,
agar bisa tetap kutatap dan kuairmatakan setiap bangun pagiku.
Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin menghitung waktu dan mengukur panjangnya kesia-siaan hidupku,
menyadari luasnya pintu matiku, dan betapa sempitnya ruang raung liang lahatku,
agar esok tak ada penyesalan yang menakut-nakutiku,
dan seluruh pahala siksa dengan bangga aku sabar-syukurkan.
Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin mencambuk ego lawwamah, menjinakkan ego amarah
dan ego mulhamah di perut dan kelamin nafasku,
bertempur membangkitkan sujud jasad ego muthmainnah,
ego rodhiyah-mardhiyah, ego kamilah muhammadku sayyidku,
Semoga diaku sanggup belajar mati sebelum mati,
lalu matiku belajar hidup menghidupkan sel-sel dan saraf-saraf taubatku,
mengaktifkan dunia lahut di ubun-ubun lathifahku,
Hingga aku ada maka aku berpikir, aku dada maka aku berdzikir.
Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin menghukum perbuatan-perbuatan tercela di daging dan tulang-tulangku,
merajam kesombongan-keangkuhan yang mengalir dalam darahku,
menggantung dan menyalib seluruh kejahatan-keburukanku,
menampar semua dendam dan kebencian dalam usus lambungku,
Semoga nanti menjadi doa dan munajat keselamatan dunia dalam diriku.
Aku menulis bukan karena-karena,
Aku hanya ingin menghindari sakit jiwa
Aku hanya ingin sembuh dari sakit lupa
Aku menulis bukan karena-karena,
Karena aku bukan karena.
Aku hanya menulis,
hanya saja aku sangat ingin menulis,
Sampai kujemput datang malaikat mautku,
Sampai akhirnya kulafazhkan Tuhanku,
Sampai kutemukan hakikat diri-tiadaku.
0 komentar:
Posting Komentar