Selasa, 19 Mei 2015

Aku Bukan Karena-karena

Aku Bukan Karena-karena

Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin membersihkan hatiku dengan menghitamkan kertasku,
menumpahkan kotoran panca indraku, membuang hajat dan seluruh najis-najis ibadahku, 
melempar maksiat-maksiatku ke dalam kedalaman lembaran-lembaran,
dan lautan ombak ombak dosaku menjadi tinta tinta tulisku
Sudah aku berlari kesana kemari, dari paragraf ke paragraf, 
dari bait ke bait, melompat dari halaman ke halaman lain, 
mengubur hidup-hidup kesalahan-kesalahanku, 
melarung kekejian dan kehinaan-kehinaan yang bersarung di hatiku.

Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin menonton berton-ton dosa-dosa yang kucipta,
lalu meratapi dan menangisinya dalam kamar sunyiku,
aku ingin memahat kekurangan dan kelemahan-kelemahanku, 
agar kuingat bahwa betapa bodoh, rendah, dan busuknya jiwaku.

Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin melukis indah penderitaan-penderitaanku, 
menggambar manis seluruh luka dan duka, membingkai bunga kepedihanku, 
lalu menyimpan dan memajangnya di kamar tidurku,
agar bisa tetap kutatap dan kuairmatakan setiap bangun pagiku.

Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin menghitung waktu dan mengukur panjangnya kesia-siaan hidupku, 
menyadari luasnya pintu matiku, dan betapa sempitnya ruang raung liang lahatku,
agar esok tak ada penyesalan yang menakut-nakutiku,
dan seluruh pahala siksa dengan bangga aku sabar-syukurkan.

Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin mencambuk ego lawwamah, menjinakkan ego amarah
dan ego mulhamah di perut dan kelamin nafasku,
bertempur membangkitkan sujud jasad ego muthmainnah,
ego rodhiyah-mardhiyah, ego kamilah muhammadku sayyidku,
Semoga diaku sanggup belajar mati sebelum mati,
lalu matiku belajar hidup menghidupkan sel-sel dan saraf-saraf taubatku,
mengaktifkan dunia lahut di ubun-ubun lathifahku,
Hingga aku ada maka aku berpikir, aku dada maka aku berdzikir.

Aku menulis bukan karena-karena
Aku ingin menghukum perbuatan-perbuatan tercela di daging dan tulang-tulangku, 
merajam kesombongan-keangkuhan yang mengalir dalam darahku,
menggantung dan menyalib seluruh kejahatan-keburukanku, 
menampar semua dendam dan kebencian dalam usus lambungku,
Semoga nanti menjadi doa dan munajat keselamatan dunia dalam diriku.

Aku menulis bukan karena-karena,
Aku hanya ingin menghindari sakit jiwa
Aku hanya ingin sembuh dari sakit lupa
Aku menulis bukan karena-karena, 
Karena aku bukan karena.

Aku hanya menulis, 
hanya saja aku sangat ingin menulis, 
Sampai kujemput datang malaikat mautku,
Sampai akhirnya kulafazhkan Tuhanku, 
Sampai kutemukan hakikat diri-tiadaku.

0 komentar:

Posting Komentar

Cermin

Cermin
 
© Copyright 2035 Jaahil Murokkab