Tuhan,
Aku datang lagi
Di hari yang kesekian kali
Walau hanya omong kosong yang terjadi
Ego tidak peduli.
Aku yang tidak kenal diri
Kembali lagi
Rebahkan sunyi
Robohkan kaki,
Membayangkanmu
adalah pekerjaan sehari-hari
yang sia-sia tanpa bantuan ruhani
yang karena salahku sendiri
yang akibat kebodohan abadi
yang setidaknya aku mengakui,
Bahwa dengan mengingat namamu aku hanya berhalusinasi
Engkau yang nyata menjadi ilusi
Aku sudah lelah dikepung air mata buayaku sendiri
Dikelilingi oleh bunyi firman dan sabda nabi
Ditikam-tikam pisau fatwa ulama industri
Kemana harus mencari?
Tuhan,
Engkau maha perupa
namun Engkau sendiri mustahil punya rupa
Bukankah Engkau melukis indah alam semesta
untuk mengecoh mereka para pecinta dunia
Bukankah demikian?
Aku cuma asal bicara,
Tapi
Jika memang wajahmu terlalu suci
Untuk bertemu dengan mataku yang penuh benci
Maka ambillah mataku,
Cabut dari kelopaknya
Tapi tolong,
aku minta matamu sebagai ganti!
Jumat, 18 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cermin

0 komentar:
Posting Komentar