Sabtu, 09 Januari 2016

Perjalanan Menuju Tuhan

Untuk anda pecinta tantangan dan petualangan. Bagi yang suka mendaki atap-atap dunia, memanjat tebing-tebing terjal nan curam, melintasi arus sungai yang jeram, menelusuri goa yang menakutkan, menerobos rimba belantara yang penuh binatang buas, melompat dari gedung ke gedung, berselancar di atas amukan ombak ganas, dan sebagainya. Jangan sombong dengan pencapaianmu. Itu belum seberapa. Itu bukan apa-apa.

Bagi teman-teman yang merasa punya kesaktian dan kehebatan. Yang punya ilmu kebal, bisa terbang dan menghilang, meremote hujan, memerintah jin, mengendarai angin, menguasai trik sulap dan ilusi, menjadi artis papan atas, menjadi pejabat, menjadi orang nomor satu, perusahaan besar dimana-mana, punya rumah mewah, mobil mewah, pesawat jet pribadi, punya jutaan followers, milyaran likers, bisa keliling dunia, gelar akademik berlapis-lapis, menulis ratusan buku, ribuan rekaman video, berton-ton foto selfie, berkarung-karung pangkat, sanggup membeli pulau, membeli wanita, dan seterusnya. Jangan besar kepala dulu. Itu belum seberapa. Itu bukan apa-apa.

Jika anda ingin mengukur seberapa tangguh dan kuatnya dirimu, menguji nyalimu yang sebenarnya, ingin membuktikan kehebatan yang sesungguhnya, melihat kesaktian yang benar-benar sakti, maka tak ada yang mengalahkan perjalanan menuju Tuhan. Inilah petualangan yang sejati dan tantangan yang paling hakiki. Pendakian tanpa puncak, penelusuran tanpa henti, pencarian tanpa ujung, melintasi batas-batas dunia sampai ke alam-alam tertentu.

Perjalanan menuju Tuhan adalah petualangan yang paling ekstrim. Paling berbahaya. penuh dengan rintangan dan penderitaan, halangan dan kepedihan. Paling menantang dan mengguncang adrenalin. Penuh dengan luka dan air mata cinta. Jangan disamakan dengan perjalanan menuju "wanita"... Heheheheh...

*silahkan dicoba kalau tidak percaya.

1 komentar:

kartika najma mengatakan...

Betul..cinta Yang Satu itu adlh cinta paling berharga..cinta termahal..lebih dari dunia seisinya..

Posting Komentar

Cermin

Cermin
 
© Copyright 2035 Jaahil Murokkab