Jumat, 29 Juni 2018

Almeera Mumtaz Hulwah

Bayi perempuan yang mungil dan cantik. Almeera. Umurnya kurang lebih sebulan. Ia bertanya kepada ibunya:

"Bu, dalam hidup ini, coba ceritakan, beri kisi-kisi sedikit, apa yang paling berat dan yang paling sulit?".

"Adalah amanahNya, anakku, yang dimana gunung, laut, bumi-langit tak sanggup menanggungnya, tak kuat mengembannya"

"Apa itu, bu?"

"Kesetiaan, anakku".

"Kesetiaan?"

"Iya. Kesetiaan. Setia itu konsistensi. Bahasa agamanya Istiqomah. Segala sesuatu membutuhkan kesetiaan. Apa saja memerlukan sikap bathin dan kondisi yang kita sebut dengan kesetiaan itu. Kesetiaan itu kekuatan yang sungguh dahsyat"

"Maksudnya?"

"Kesetiaan itu nyawa dari segala niat dan perbuatan kita di dunia ini. Kesetiaanlah yang menciptakan kehidupan. Kalau matahari berhenti setia untuk terbit, itu kiamat namanya. Kalau kamu tidak setia kepada ibumu, itu durhaka namanya. Kalau kamu tidak setia kepada kejujuran, itu curang alias bohong namanya. Kalau kamu tidak setia kepada proses, itu kegagalan hidup namanya. Kalau kamu tidak setia kepada kekasihmu, itu selingkuh namanya. Kalau kamu tidak setia kepada cinta, itu kebencian namanya. Kalau kamu tidak setia kepada kebaikan, itu kejahatan namanya. Kalau kamu tidak setia kepada kesejatian, itu kepalsuan namanya. Kalau kamu tidak setia kepada Al-quran, itu penistaan namanya. Kalau kamu tidak setia kepada alam, itu bencana namanya. Kalau kamu tidak setia kepada keamanan, itu terorisme namanya. Kalau kamu tidak setia kepada kelembutan, itu Radikalisme namanya. Kalau kamu tidak setia kepada perbedaan, itu diskriminasi dan rasialisme namanya. Kalau kamu tidak setia kepada pendidikan, itu pembodohan namanya. Kalau kamu tidak setia kepada perdamaian, itu namanya kehancuran. Kalau kamu tidak setia kepada oxygen, itu kematian namanya. Kalau kamu tidak setia kepada rakyat, itu kezaliman namanya. Kalau kamu tidak setia kepada waktu, itu tergesa-gesa namanya. Kalau kamu tidak setia kepada ketenangan, itu kekacauan namanya. Kalau kamu tidak setia kepada nikmat, itu kufur namanya. Puncaknya, kalau kamu tidak setia kepada tuhan, itu syirik namanya. Dan itu penghianatan besar, anakku!

"Hmm.. berat Bu, sungguh berat kesetiaan itu"

"Memang. Itulah mengapa kamu menangis saat lahir. Itu pertanda, anakku. Tapi tenang saja. Tuhan maha-baik. Dia selalu bersama kita, memberi kekuatan yang tak pernah kita sangka-sangka. Maka kita wajib ber-ihdinaa shirotal mustaqim kepadaNya setiap saat".

"Ihdinaa shirotal mustaqim? Artinya bu?"

"Tuhan, jadikanlah kami orang-orang yang senantiasa setia!"

"Maksud ibu?"

"Sholat 24 jam, anakku"

"Hmm,
Bu, saya mau menangis dulu"

"Buat apa?
Gara-gara tidak paham?"

"Bukan. Sebagai pertanda, bu. Supaya ibu tahu kalau saya lagi pengen menetek. Lapar.."

0 komentar:

Posting Komentar

Cermin

Cermin
 
© Copyright 2035 Jaahil Murokkab