Rabu, 02 Januari 2019

Mahar Cinta Untuk Kekasih

Lihatlah wahai diri, diri terperi!
Manusia saling menghina demi agama dan kitab suci.
Mereka tidak bisa bahagia sebelum melempar caci maki kepada saudaranya sendiri.
Mereka tidak bisa khusyuk beribadah sebelum mengujar amuk dan benci.
Mereka bahkan tidak ridho dan tidak pernah bisa ikhlas kalau ada yang benar dan beriman selain dirinya dan kelompoknya sendiri.

Saksikanlah ke seantero Negeri!
Betapa gembiranya mereka saat menghujat sesamanya.
Betapa girangnya hati mereka saat bertengkar satu dengan yang lain.
Betapa hebatnya mereka semua!
Bersaksilah wahai engkau yang masih punya akal sehat dan hati nurani!
Mereka saling membunuh atas nama Tuhan,
Atas nama Tuhan yang ada di kepala mereka,
Atas nama Tuhan yang bersemayam di usus nafsu buntu mereka,
Atas nama tuhan yang mereka ciptakan, bukan tuhan yang menciptakan mereka.
Tuhan macam apa!

Tuhan macam apa yang begitu sadis menyuruh membunuh makhluknya sendiri?
Tuhan macam apa yang begitu bangsat membolehkan kebencian dan cacian berserakan di mana-mana?
Sekarang,
demi kemaslahatan bangsa yang suci
Demi keselamatan seluruh ciptaan di muka bumi,
Demi kemanusiaan yang adil dan beradab terpuji,
Maka, Izinkan aku membunuhmu tuhan!
Mohon persilahkan aku menghabisimu tuhan!
Atas namaku sendiri!
Demi anak cucuku nanti!

Kubunuh engkau dengan
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!

Wahai orang-orang suci,
Wahai orang-orang yang ibadahnya sudah ahli
Wahai engkau yang kebenaranmu hanya menurut dirimu sendiri,

Atas nama siapa kini kalian saling membenci!
Demi siapa kini kalian berkelahi!
Jangan lagi
Tuhanmu telah mati.
Aku telah membunuhnya dengan keji.
Kubunuh berkali-kali.
Pancung aku, Cincang aku!

Aku sudah tak tahan ingin bertemu.

0 komentar:

Posting Komentar

Cermin

Cermin
 
© Copyright 2035 Jaahil Murokkab