Selasa, 02 Juli 2019

Perempuan Dan Kopi Hitamnya

Dik! Kopi hitamnya secangkir, sekalian dengan ruhmu."

Perempuan kopi yang aku panggil itu menatap lembut. Senyumnya tipis namun misteri. Segera ia datang bersama kopi yang aku ingin. Kini diriku dengan dirinya hanya berjarak beberapa Senti. Aku semakin terpesona. Jantungku berdebar sebagai barang buktinya. Lalu tanpa ragu aku kembali menggodanya;

"Kalau cintamu itu, berapa harganya dik?"

"Penderitaan seumur hidup"

"Wah, mahal sekali. Tapi tidak apa-apa, khusus untukmu aku mau apa saja, aku rela berdarah-darah ."

"Cuh!"

Perempuan itu tiba-tiba membuang ludahnya tepat di batang hidungku. Setelah itu ia tersenyum sangat manis lalu berkata:

"Ingat! Ini baru pendahuluan!"

"muhammadarrasulullah!"

0 komentar:

Posting Komentar

Cermin

Cermin
 
© Copyright 2035 Jaahil Murokkab