Selasa, 02 Juli 2019

Risalah Cinta Kiri


Tangan kanannya memeluk mesra 'The art of loving'; buku yang di ijasahkan oleh si bijak Erichh Fromm. Tangan kirinya menggenggam awas sebuah senjata api tua yang sejak dari tadi mengancam batok kepalanya. Setia dan siap meledakkan nyawanya kapan saja. Entah rencana jahat apa yang sedang ia programkan. Entah amalan konyol apa yang akan ia laksanakan. Takdir macam apa pula yang sedang menimpanya. Aneh. Hanya Tuhan dan 'media' tertentu yang tahu.

Lelaki berkaos oblong hitam yang bergambar Iwan fals bertuliskan 'terserah apa katamu' itu berdiri tegas menegakkan niatnya. Ia dengan luruh penuh meditasi menatap begitu dalam sepasang mata misterius yang ditaksirnya. Pemilik biji mata itu adalah perempuan langit yang 'rencana' ia cintai seumur hidupnya. Perempuan yang baru dikenalnya satu jam yang lalu di sebuah warung kopi saat hujan turun di kotanya. Dan kini tanpa basa-basi ia mengungkap jiwanya, menyingkap hijab tanya yang disembunyikannya.

"Aku mencintaimu, apa kau mencintaiku?
"Maukah engkau menjadi kekasih sejatiku?"
"Ya atau tidak, itu saja!"

"Ya, aku mencintaimu!
Tapi aku takut kehilanganmu"

"Duaarrr...!!!"

Malaikat maut menarik pelatuk senjata api di tangannya. Lelaki itu kini abadi di hati dan ingatan kekasihnya. Perempuan itu tersenyum bahagia di atas bahagia. Cahaya di atas cahaya. [?]

0 komentar:

Posting Komentar

Cermin

Cermin
 
© Copyright 2035 Jaahil Murokkab